Hindari Sabotase Diri Demi Perkembangan Karier

Karir

November 28, 2022

Pernahkah kamu menunda-nunda pekerjaan, yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah dan cepat?

Nah, hati-hati. Jika kamu sering melakukannya, kebiasaan tersebut dapat menjadi tanda self-sabotage atau sabotase diri. Apabila tak segera diubah, kebiasaan buruk ini dapat menghambatmu untuk berkembang dan berdampak negatif bagi kehidupan secara keseluruhan. Termasuk perkembangan karier.

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan agar tidak terjebak dalam sabotase diri adalah memahami beberapa perilaku sabotase diri yang dapat memengaruhi karier. Kali ini, Mindtera akan menjelaskan 6 bentuk sabotase diri yang dapat memengaruhi karier dan juga beberapa kiat cepat untuk mengatasi sabotase diri sendiri. Yuk, simak!

sabotase diri dalam kerja

4 Bentuk Sabotase Diri dan Tips Mengatasinya

1. Meragukan diri sendiri

Self-doubt atau keraguan diri adalah tentang kurangnya kepercayaan diri. Umumnya, kamu terganggu dengan suara-suara di dalam kepala yang memberi tahu bahwa kamu tidak cukup baik, cukup pintar, dan lain sebagainya. Keraguan diri ini dapat menghalangimu dari menantang diri sendiri, membuat perubahan, dan keluar dari zona nyaman.

Tips sederhana untuk meningkatkan percaya diri:

Buatlah afirmasi positif dan ulangi secara teratur sepanjang hari. Tulis afirmasimu di sticky notes dan tempelkan di cermin/dinding di mana kamu akan melihatnya setiap pagi. Tidak yakin harus mulai dari mana? Coba tulis "Saya cukup."

2. Imposter syndrome

Apakah kamu merasa seperti imposter? Apakah ketika mencapai sesuatu yang besar, kamu merasa itu karena keberuntungan daripada apa yang kamu lakukan untuk mencapai hasilnya? Nah, hati-hati, bisa jadi kamu terjebak dalam imposter syndrome. Secara tidak sadar, sindrom ini dapat menyebabkanmu menghindari situasi di mana kamu akan menerima pujian atas pekerjaanmu. Kamu merasa bahwa pujian itu tidak pantas, sehingga kamu cenderung meremehkan keterampilan yang kamu miliki.

Tips sederhana untuk terhindar dari imposter syndrome:

Cobalah membuat jurnal pencapaian dan hal-hal baik yang terjadi dalam hidupmu. Untuk setiap pencapaian, fokuslah pada apa yang secara khusus kamu lakukan untuk menghasilkan hasil itu—bahkan sekecil apa pun itu.

3. Rasa takut

Rasa takut sering menjadi penyebab utama penundaan, yang juga merupakan cara kita menyabotase kesuksesan kita sendiri. Rasa takut yang dapat menganggu kariermu biasanya dalam 4 cara.

Fear of the Unknown: Bagaimana jadinya jika kamu berganti pekerjaan? Bagaimana jika kamu tidak menyukainya? Mungkin pekerjaannya akan terlalu berat. Bagaimana jika kamu berubah pikiran? Bagaimana jika?
Fear of Success: Takut sukses sering berhubungan dengan ketakutan bahwa kamu akan berubah atau bahwa persepsi orang tentang kamu akan berubah. Mungkin kamu khawatir bahwa kesuksesan akan datang dan kamu tidak akan menjadi diri sendiri lagi. Mungkin kamu khawatir temanmu tidak akan menyukaimu jika kamu melesat dengan cepat dalam karier.
Fear of Failure: Kamu takut tidak berhasil. Mungkin juga kamu khawatir akan kehilangan uang. Mungkin ketakutanmu adalah orang-orang akan menertawakanmu atau membicarakanmu di belakangmu.
Fear of Missing Out: FOMO atau takut tertinggal menjadi lebih umum dengan meningkatnya media sosial, tetapi itu juga dapat memengaruhi kariermu. Hal ini dapat berperan ketika kamu fokus pada apa yang dilakukan temanmu dan dapat memengaruhi keputusanmu tentang langkah karier masa depanmu sendiri.

Tips sederhana mengatasi rasa takut:

Akui ketakutanmu dan hadapi secara langsung. Mindtera tahu, ini bisa sangat menakutkan, menantang dan tidak semudah kedengarannya. Jadi, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri - "Apa skenario terburuknya?" dan selesaikan dan hilangkan skenario itu satu per satu.

4. Keinginan untuk mengontrol

Keinginan untuk mengontrol adalah bentuk sabotase diri dan dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak cara yang berbeda. Kebanyakan, keinginan untuk mengontrol dapat menyebabkan:
Burn out - Kamu ingin mengendalikan segalanya sehingga kamu mendorong diri sendiri ke tepi jurang dan menolak bantuan dari orang lain. Kamu akhirnya kelelahan, menjadi sangat letih, dan benar-benar terpaku dalam pekerjaan.
Stagnasi - Karena kamu cenderung menolak masukan dari orang lain, kamu seringkali melewatkan pembelajaran tentang ide-ide baru dan solusi terbaik. Jika terus terjadi, ini dapat mencegahmu terbuka terhadap peluang baru.
Isolasi - Kamu ingin memegang kendali sehingga kamu mungkin mengeluarkan diri dari grup atau bahkan mungkin (secara tidak sengaja) menyinggung rekan kerja, yang akhirnya menyebabkan mereka menjauh darimu.

Tips sederhana mengurangi keinginan untuk mengontrol:

Cobalah meminta bantuan, tapi lakukan dengan cara yang tidak membuatmu merasa seolah-olah kamu benar-benar melepaskan kendali. Beri tahu secara spesifik tentang apa yang kamu perlukan, bagaimana kamu ingin project diselesaikan dan kapan kamu membutuhkan pekerjaan itu untuk diselesaikan.

Jadi, jangan biarkan sabotase diri atau self-sabotage menguasai dirimu. Karena hal ini berperan besar untuk menghambat jalanmu menuju kesuksesan karier. Dalam mengatasi self-sabotage yang kamu alami, lingkungan kerja yang suportif juga sangat kamu perlukan.

Karenanya, Mindtera hadir untuk membantumu mewujudkan tempat kerja yang paling bahagia. Kami membantu perusahaan menyelesaikan masalah turnover karyawan yang tinggi, kinerja yang rendah, dan meningkatkan produktivitas dengan solusi end-to-end.

Yuk, bangun tempat kerja yang paling bahagia bersama Mindtera!

Let's discuss further

We help organizations solve their most pressing problems. Please use the following options to contact us, so we can better understand your organization's needs and how we can help.

Contact Us

Let's discuss further

We help organizations solve their most pressing problems. Please use the following options to contact us, so we can better understand your organization's needs and how we can help.

Contact Us

Let's discuss further

We help organizations solve their most pressing problems. Please use the following options to contact us, so we can better understand your organization's needs and how we can help.

Contact Us