Managing Your Boss: Solusi Menjaga Hubungan dengan Atasan
Karir
November 28, 2022
Bagi sebagian orang, ungkapan “managing your boss” atau “mengelola atasanmu” sedikit terdengar tidak lumrah untuk dilakukan. Karena selama ini kita mengenal bahwa manajemen lebih cenderung bersifat top-down, dimana komunikasi dan arahan ditetapkan oleh atasan yang kemudian disampaikan ke anggota tim dalam suatu organisasi.
Padahal, demi terciptanya hubungan yang sehat dan harmonis antara atasan dan bawahan, kemampuan dalam mengelola atasan sangat diperlukan. Keduanya harus bersinergi agar tercipta kerja sama yang produktif. Kalau hubunganmu dengan atasan tidak harmonis, tentu akan merugikanmu, atasan, dan perusahaan, bukan?
Memangnya, seberapa penting kemampuan mengelola atasan?
Selama bekerja, kamu dan atasan mungkin seringkali mengalami perbedaan pendapat, ide dan hasil kerjamu ditolak, atau bahkan atasanmu memang kurang menyukaimu sejak awal. Nah, kalau sudah begini, kamu pun akan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Terlebih kalau setiap harinya, kamu diharuskan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan atasan.
Dampak lebih besar yang mungkin terjadi, kamu bisa saja mengalami demotivasi. Yang pada akhirnya, kamu memutuskan untuk resign dengan harapan memiliki atasan baru. Tapi, kamu tahu kan, kalau tidak semua masalah pekerjaan bisa diatasi hanya dengan resign?
Itulah mengapa kemampuan mengelola atasan sangat penting untuk kamu miliki. Mengelola atasan bukan berarti memanipulasi, melainkan istilah relatif yang berarti bekerja dan berurusan bersama dalam kondisi yang harmonis. Kamu harus berjuang untuk membangun pondasi yang kokoh dan hubungan yang sehat dengan memperhatikan preferensi, kepekaan, perhatian, dan kebutuhan atasanmu setiap saat.
Lalu, bagaimana cara mengelola atasan?
Kali ini, cara mengelola atasan dari Handi Kurniawan, Group Head of Leadership & Academies Learning Jardine Matheson, akan membantumu dalam mengelola atasan. Ikuti dan terapkan dengan baik cara di bawah ini:
1. Membangun rasa percaya
Tugas penting lainnya, selain memberikan report pekerjaanmu pada atasan secara rutin, ialah membangun rasa percaya. Rasa percaya tidak hanya berlaku pada atasan ke bawahan, namun juga berlaku sebaliknya. Dengan begitu, kamu dan atasan pun akan dengan mudah bekerja sama dan saling berkontribusi.
2. Membentuk respect pada atasan
Respect is earned, not given
Karena itu untuk mendapatkan respect dari atasan, kamu harus menunjukkan bahwa kamu memang pantas untuk memperoleh respect tersebut. Kamu bisa menunjukkanya melalui prestasi dan pencapaian yang kamu raih, dan lain sebagainya.
Hal ini juga berarti kamu tidak boleh mendapatkan respect tersebut dengan memaksakan kehendak atasan dengan alasan apa pun, misalnya karena kamu kebetulan lebih tua beberapa tahun dari atasanmu. Tenang saja, apabila kamu memenuhi kualifikasi yang menunjukkan bahwa kamu pantas, maka atasanmu pun akan menghormatimu dengan sendirinya, bahkan tanpa kamu minta. Begitu pun sebaliknya, sebagai atasan juga harus menunjukkan bahwa dirinya pantas untuk mendapatkan respect dari bawahan.
3. Mengelola ekspektasi
Mengelola ekspektasi atasanmu juga merupakan sesuatu yang harus kamu lakukan. Dengan bersikap proaktif, kamu akan mampu mengurangi atau mengeliminasi kemungkinan tuntutan yang dibuat untukmu yang mungkin akan menyebabkanmu gagal. Dengan begitu, tuntutan atasan yang mungkin tidak realistis bisa kamu atasi.
Mungkin memang benar, bahwa bawahan tidak bisa memilih atasan. Namun, bawahan bisa memilih perilaku dan tindakan yang tepat dalam menghadapi dan bekerja sama dengan atasan. Apabila kamu ingin belajar lebih lanjut mengenai managing your boss, kamu bisa mengikuti program dari Mindtera. Semoga dapat membantu dalam prosesmu berkarier.