Pentingnya Company Culture dalam Membangun Sustainability di Segala Lini Industri
Karir
March 3, 2023
Di masa kini, ketika karyawan dapat menggali teknologi dan informasi lewat akses yang mudah, hal mendasar seperti value dan company culture menjadi penting untuk ditengok kembali. Pasalnya, kedua hal tersebut adalah identitas perusahaan yang patut dimiliki dan menjadi cerminan para karyawan yang ada di dalamnya.
Mengutip dari HBR, company culture yang lebih banyak memanfaatkan kesenangan, berfokus pada tujuan dan potensi, serta lebih sedikit dalam memberikan tekanan emosional, ekonomi, dan terhadap sikap lamban memberikan outcome pelanggan yang lebih baik. Sebagai platform yang mendukung perusahaan untuk membangun budaya kerja dengan lebih baik, Mindtera yakin bahwa company culture adalah satu faktor terpenting untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Tanpa adanya company culture, visi misi dan value perusahaan akan lebih sulit tercapai.
Kenapa Company Culture itu Penting?
Setiap perusahaan pasti memiliki ambisi bisnis yang berbeda-beda. Seperti apa value dan bagaimana strategi mereka dalam mencapai goals pun berbeda tergantung dari karakteristik dan tujuan brand itu sendiri. Di situlah pentingnya company culture ada di dalam industri.
Ambil contoh industri yang menyediakan pelayanan finansial untuk masyarakat. Tentu mereka harus memiliki value customer centric yang mengutamakan pelanggan dan menjunjung tinggi kepercayaan. Value tersebut harus tercermin dengan baik dari tingkat leader hingga karyawan dan staf pendukung. Tidak hanya itu, mereka juga harus memastikan bahwa para karyawan mempraktekkan dan mengaplikasikan value tersebut dalam kegiatan sehari-hari. Itulah yang dinamakan company culture.
Menurut riset HBR, perusahaan peringkat teratas seperti SAAS, Microsoft, NetApp, dan Google berkomitmen pada budaya kerja yang kuat dalam meningkatkan produktivitas, rekrutmen, retensi, dan bahkan menghemat biaya. Burson-Marsteller dan Great Place to Work menyurvei para eksekutif senior dari 25 perusahaan global teratas dan melaporkan faktor-faktor di bawah ini sebagai bagian dari keberhasilan company culture mereka:
Berinvestasi Lebih Banyak pada Karyawan: 30% perusahaan peringkat teratas berinvestasi lebih banyak dalam work-life program, seperti waktu yang fleksibel, fasilitas dan tunjangan karyawan.
Paham dengan Brand Kantor yang Mereka Usung: Para pimpinan, karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya paham dengan merek mereka. Mereka memahami visi misi dan dapat mengartikulasikan dengan baik bagaimana mereka “berbisnis” dan merepresentasikan perusahaan ke dalam diri mereka.
Memberi Aksi Nyata, Tidak “Omong Doang”: Seperti yang ditegaskan oleh Bob Kelleher dalam bukunya yang berjudul 10 Practical Employee Engagement Steps that Drive Results, mengubah budaya kerja membutuhkan komitmen dari kepemimpinan senior, waktu, sumber daya, dan kemampuan untuk mengeksekusi.
Untuk mengetahui bagaimana culture di suatu perusahaan, tentu harus ada teknik pengukuran yang sesuai dengan industri yang dijalani. Dengan mengetahui teknik pengukuran yang tepat, perusahaan bisa mengetahui progress setiap tim tanpa kehilangan jejak dan paham ke mana akan melanjutkan rencana bisnis ke depan.
Company Culture dalam Membentuk Karakter Perusahaan
Ada banyak pondasi yang esensial dan basic di setiap company culture dan semua itu tergantung dengan visi dan misi perusahaan. Akan tetapi, beberapa nilai yang patut dimiliki di semua industri yang menggunakan SDM sebagai aset adalah collaboration, happiness, dan wellbeing.
Lewat collaboration, hubungan antara atasan dan bawahan dan kerja sama tim akan tercipta dengan baik dan satu suara. Adanya happiness akan menciptakan work culture yang membahagiakan karyawan di dalamnya dan membuat mereka lebih produktif. Ditambah lagi, wellness pada karyawan akan menciptakan company culture yang terus bertumbuh karena kesejahteraan mental dan spiritual karyawan terjaga dengan baik.
Satu hal yang perlu diingat, selain menciptakan culture yang bisa menumbuhkan bisnis, jangan lupa untuk menciptakan culture yang menumbuhkan SDM di dalamnya. Hal ini dilakukan agar elemen personal growth dalam diri karyawan tetap diperhatikan. Jadi, perusahaan tidak hanya memikirkan keuntungan dan bagaimana memperluas jaringan bisnis menjadi lebih besar. Perusahaan juga harus memikirkan orang-orang yang terlibat di dalamnya, bagaimana agar para karyawan bisa terus sustain dan sejahtera.
Temukan Company Culture lewat Company Insight
Ketika sebuah perusahaan sudah menemukan company culture yang tepat sesuai dengan cerminan perusahaan dan visi misi yang diidamkan, achieving goals tentu bukan sesuatu yang sulit. Pondasi perusahaan sudah kuat, kini tinggal bagaimana para pimpinan perusahaan mengatur SDM yang berkualitas itu untuk bersama bekerja dengan sistem kolaborasi yang baik.
Mindtera bisa menjadi alat ukur yang membantu, menginformasikan dan memberi insight untuk perusahaan; apakah company culture ini sudah seperti yang diinginkan atau belum. Mindtera juga bisa mengukur apakah value dalam company culture sudah selaras, serta sudah sejauh apa mindset dan behaviour si karyawan. HR dapat langsung melihat perubahan, perkembangan, dan bagaimana itu semua memengaruhi emosi dan kesetiaan karyawan itu sendiri.
Impact dari human collaboration sangatlah besar karena dibalik kesuksesan suatu perusahaan pasti ada orang-orang hebat yang bekerja dengan baik. Culture inilah yang harus terus dibentuk dan dijaga agar terus bertumbuh beriringan dengan perkembangan bisnis itu sendiri.