Bahayanya Menjadi People Pleaser dan Cara Mencegahnya

General

28 November 2022

Apa itu People Pleaser?

Semua orang tentu ingin diperlakukan istimewa dan dibahagiakan. Ketika kita menyenangkan hati seseorang, tentu rasanya hati kita pun turut senang. Namun, tahukah kamu, ketika kita berusaha untuk menyenangkan semua orang, tanpa sadar kita sedang melukai hati kita sendiri? Orang yang berusaha menyenangkan semua orang biasa disebut dengan people pleaser.

Walau terdengar baik, namun nyatanya perilaku ini cenderung diwarnai dengan berbagai permasalahan, khususnya dapat berdampak ke diri sendiri. Bagaimana tidak? People pleaser cenderung mengubah diri mereka untuk mengikuti ekspektasi orang lain, memendam perasaan mereka sesungguhnya, dan sering berkata “iya” ke hal yang mereka tidak sukai. Kamu pasti pernah bertemu seseorang, atau bahkan kamu sendiri, yang suka merasa tidak enakan sehingga mengiyakan hal-hal yang tidak disukai, atau bahkan sampai memendam marah hanya karena tidak mau menyakiti hati orang lain.

Hmm, bukannya menyenangkan semua orang itu hal baik? Belum tentu. People pleaser menyenangkan orang lain karena takut mereka tidak disukai, jelas berbeda dengan mereka yang menyenangkan orang lain dengan tulus. Dampaknya, mereka akan mudah lelah karena mengejar ekspektasi orang lain, yang sering kali bertentangan dengan isi hati mereka. Bahkan, people pleaser cenderung menyalahkan diri mereka sendiri ketika mereka berbuat kesalahan.

Cara Berhenti dari Kebiasaan Menjadi People Pleaser

Pleaser adalah perilaku seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain hingga melupakan diri sendiri,

Sebelum terlambat, terdapat beberapa langkah yang tepat untuk mengurangi perilaku people pleaser kita lho. Ikuti langkah-langkah di bawah ini, ya.

1. Kenali batasanmu

Cari tahu batasan dirimu. Cari tahu seberapa mampu dan mau kamu menolong seseorang. Sebaiknya kamu mulai membangun batasan terhadap seseorang yang kamu rasa terlalu banyak meminta bantuanmu. Setelah membangun batasan, tegaslah pada batasan tersebut supaya kamu tidak terjebak kembali dengan kebiasaan menjadi people pleaser.

2. Cari tahu dampak buruknya

Kenali dampak buruk dari perilaku people pleaser yang kamu miliki. Apakah kamu sering lelah? Sering menahan sedih dan marah? Ketika kamu menahan perasaan tersebut, apa dampaknya untukmu? Apa yang kamu rasakan dan alami ketika kamu tidak bisa bilang “tidak”? Jika kamu sudah tahu dampak buruknya, coba telaah lebih dalam bagaimana mengurangi perilaku tersebut.

3. Tidak semua orang wajib kamu bahagiakan

Ingatkan dirimu bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang, dan ini tidak apa-apa. Tidak semua orang perlu dibantu dan dibahagiakan. Ingat, bukan salahmu jika kamu belum mampu membantu atau menyenangkan mereka, ya.

4. Belajar self-awareness dan mindfulness

Self-awareness dan mindfulness akan membantumu untuk mengingatkan dirimu bahwa kamu, seperti orang yang kamu bantu, berhak berbahagia. Latih dirimu untuk tetap mindful pada momen saat ini, sehingga kamu akan lebih menyadari apa yang kamu rasakan dan inginkan.

Pelan-pelan, mulai dahulukan kebahagiaan dirimu agar dampak buruk dari perilaku people pleaser mulai berkurang darimu. Yuk, belajar soal self-awareness di sini

Diskusi bersama Tim Kami!

Kami membantu organisasi memecahkan masalah yang paling mendesak. Gunakan opsi berikut untuk menghubungi tim kami agar dapat lebih memahami kebutuhan organisasi Anda.

Hubungi Kami

Diskusi bersama Tim Kami!

Kami membantu organisasi memecahkan masalah yang paling mendesak. Gunakan opsi berikut untuk menghubungi tim kami agar dapat lebih memahami kebutuhan organisasi Anda.

Hubungi Kami

Diskusi bersama Tim Kami!

Kami membantu organisasi memecahkan masalah yang paling mendesak. Gunakan opsi berikut untuk menghubungi tim kami agar dapat lebih memahami kebutuhan organisasi Anda.

Hubungi Kami