Pernahkah kamu mendengar kalimat lama “orang tidak berhenti dari pekerjaan, mereka berhenti dari atasannya”? Yap, mungkin itu benar. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa 57% karyawan berhenti bekerja karena hubungan yang buruk dengan manajer mereka.
Kabar gembiranya, skill kepemimpinan dapat dilatih. Jadi, untuk kamu yang baru pertama kali menduduki posisi manajer tidak perlu khawatir. Kini, Mindtera akan rangkum untukmu bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik. Simak baik-baik!
Seorang pemimpin yang baik bertanggung jawab atas sikap kepemimpinannya. Mereka paham bahwa apa yang mereka lakukan akan memengaruhi orang-orang yang dipimpin. Dengan kata lain, pemimpin yang baik memimpin dengan memikirkan dan melibatkan anggota timnya.
Mungkin menurut kamu pemimpin yang baik adalah orang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan memotivasi, dan berkomitmen tinggi. Hal tersebut tentu penting bagi para pemimpin, tetapi yang paling diinginkan oleh anggota tim adalah kepercayaan, compassion, dan harapan.
Contoh: Ketika kamu merasa ada kendala atau kekhawatiran tertentu terhadap suatu project, cobalah untuk sampaikan kepada anggotamu dan dengarkan apa pendapat mereka. Dengan begitu, mereka akan merasa bahwa kamu mempercayai mereka.
Contoh: Bereaksi dengan tenang dan empati ketika anggota tim menghadapi situasi sulit dalam pekerjaan atau kehidupan. Baik dari masalah keluarga hingga kejenuhan di tempat kerja. Menerapkan sikap compassion dapat membantu mereka sukses.
Contoh: Membicarakan tentang masa depan tidak sama dengan mengumbar janji-janji belaka. Melainkan, bahkan ketika keadaan sulit, kamu dapat mengakui kesulitan yang dialami sembari tetap mengomunikasikan hasil terbaik kepada anggota tim.
Konsep "kepemimpinan" tidak dapat eksis jika tidak ada sekelompok orang yang perlu dipimpin. Sederhananya, pemimpin tidak dapat memimpin kecuali ada seseorang yang mengikuti. Oleh karena itu, membangun hubungan yang kuat, berbagi kepercayaan, dan memiliki hubungan untuk berkembang dengan anggota tim adalah kuncinya. Jadi, mulailah untuk mengenali value setiap anggota dan berusaha mengenal mereka apa adanya agar hubungan yang baik dapat terjalin.
Namun sayangnya, banyak pemimpin tidak menghabiskan waktu dan energi yang diperlukan untuk menggali personal value para anggotanya. Mereka mungkin tidak memahami makna personal value secara mendalam. Akibatnya, pemimpin ini tidak menggali keyakinan apa dan perasaan apa yang mendorong terbentuknya personal value.
Padahal, dengan menyadari bagaimana value seseorang mendorong suatu pemikiran, perilaku, dan proses pengambilan keputusan, dapat memudahkanmu dalam membuat pilihan yang lebih baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar. Jika tidak, kamu sebagai pemimpin akan cenderung bekerja secara auto-pilot, yang seringkali dapat menimbulkan masalah atau hambatan bagi karir dan organisasimu.
Apakah kamu merasa orang-orang yang kini kamu pimpin, latih, atau ajar sedang berproses dan berkembang? Kebanyakan, saat seseorang mengetahui bahwa dirinya tidak berkembang di suatu tempat, cepat atau lambat dia akan mencari pekerjaan di tempat lain yang membuat dirinya semakin berkembang. Jadi, berikan kesempatan pada anggota tim mu untuk menjadi lebih baik setiap harinya lewat hal yang mereka lakukan, baik dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Berikan akses group coaching & personal counseling secara komprehensif sebagai fasilitas mereka untuk berkembang.
Sebagai pemimpin yang baik, tentu kamu perlu aware terhadap keadaan setiap anggota tim mu. Karena seperti yang kamu ketahui, mereka telah menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja. Sehingga, keadaan dan performa mereka sudah sepatutnya menjadi tanggung jawabmu sebagai pemimpin yang baik.
Lewat platform Employee Assistance Program (EAP) kamu dapat memantau, mengukur keadaan, serta performa setiap karyawan dengan lebih mudah tanpa perlu menghabiskan banyak waktu dan energi. Kamu juga bisa secara proaktif mengajak anggotamu untuk check-in secara berkala mengenai bagaimana keadaan mereka, apa kondisi emosi mereka, atau berapa level wellbeing mereka saat ini.
Tersedianya 500+ microlearning programs, 40+ konten Jeda Wellnes, akses untuk group & personal coaching, serta analytical dashboard guna menghasilkan insight berbasis data, dapat memudahkan untuk melakukan peningkatan engagement, wellbeing, dan development karyawan. Solusi dan layanan kami menghadirkan aktivitas menarik yang dipersonalisasi untuk membangun pengalaman tempat kerja yang positif.
Kini, giliranmu untuk mewujudkan tempat kerja yang bahagia bersama Mindtera. Yuk, jadilah pemimpin yang baik dengan menyediakan EAP #1 di Indonesia untuk karyawanmu!